Tanggal 24 Desember 2012, kali ini perjalanan
dadakan. Tujuan sebenarnya adalah Danau Mas Harum Bastari di Curup. Ditengah
perjalanan tepatnya didaerah jalan lintas pegunungan Bengkulu Tengah, sedang
mekar bunga kebanggaan masyarakat Bengkulu yaitu Bunga Rafflesia Arnoldi,
karena jaraknya yang hanya sekitar 10 meter dari jalan raya kami sempatkan
melihat dan berfoto ria.
Sebagai informasi Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan
parasit
obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat
besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di
jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak
memiliki daun
sehingga tidak mampu berfotosintesis. Penamaan bunga raksasa ini tidak
terlepas oleh sejarah penemuannya pertama kali pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu
(Sumatera) di suatu tempat dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu
Selatan, sehingga Bengkulu dikenal di dunia sebagai The Land of Rafflesia atau
Bumi Rafflesia. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang
menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu
tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles. Jadi penamaan
bunga Rafflesia arnoldii didasarkan dari gabungan nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin
ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga. Tumbuhan ini endemik
di Pulau
Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu,
Jambi,
dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan
daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota
genus Rafflesia
yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa
tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.
Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak
berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai
1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan
organik dari tanaman inang Tetrastigma.
Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah
jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai
lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong.
Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari
atau putik
bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah
lalat
yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur
sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Persentase
pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa
mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.(sumber : wikipedia indonesia)